Tuesday, January 12, 2021
Sunday, January 10, 2021
Udang Mulai Langka Di Bagan Deli, DEM Sumut Angkat Bicara Penyebabnya
Thursday, January 7, 2021
Selidiki Kenaikan Harga Kedelai, Satgas Pangan Polda Sumut Turun Tangan
warnasumut.com - Medan. Naiknya harga kedelai mengakibatkan kelangkaan bahan baku pembuatan tempe dan tahu itu di tengah masyarakat.
Satgas Pangan Polda Sumut menyelidiki penyebab naiknya harga tersebut. Polisi telah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan.
Hal tersebut dikatakan Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, dilansir dari Antara, Kamis (7/1/2021).
"Tim gabungan turun ke sejumlah pasar untuk menyelidiki penyebab kenaikan harga kedelai ini. Kami akan mencari tahu siapa distributor kacang kedelai untuk daerah ini," katanya.
Pihaknya akan mengambil tindakan tegas terhadap distributor jika dengan sengaja mempermainkan harga kedelai, sehingga memicu kenaikan harga komoditi strategis itu.
"Kemudian, harga tahu maupun tempe di pasaran dapat kembali normal," ujarnya.
Sementara itu, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Kantor Wilayah I mengingatkan importir dan pedagang tidak menahan stok dan mempermainkan harga jual.
"Perlu diingatkan karena hasil sidak (inspeksi mendadak) ke gudang importir di kawasan Mabar, Medan Deli sudah naik menjadi Rp 8.550 per kg dari sebelumnya Rp 7.600 per kg," ungkap Kepala Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak.
Apalagi nyatanya harga kedelai di pasar jauh lebih tinggi dari harga di gudang. Jangan sampai harga terus melambung tinggi memanfaatkan pasokan impor yang ketat.
Kenaikan harga dan pasokan ketat sudah terjadi sejak awal Desember 2020, akibat adanya gagal panen di negara produsen Amerika Serikat dan Argentina. Serta harga shipping pengangkutan yang naik dan jadwal berubah-ubah.
"KPPU minta importir/distributor tidak mempermainkan pasokan maupun. harga dengan menahan stok dan membuat kesepakatan-kesepakatan harga jual," jelasnya.
Pihaknya akan terus mengawasi ketat perdagangan kedelai itu mengingat harga komoditas itu di pasar jauh lebih mahal.
Data yang dihimpun KPPU, stok termasuk yang bakal masuk cukup aman untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Sumut yang sebanyak 58ribu ton per tahun.
Sumut, katanya, memang mengandalkan kedelai impor dan termasuk produksi dari Jawa karena produksi daerah tidak mencukupi kebutuhan. (Redaksi Warna Sumut)
Tuesday, December 29, 2020
Menpan RB: Gaji PNS Tahun Depan Paling Minim Naik Hingga Rp10 Juta
warnasumut.com - Jakarta. Menurut
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan
RB) Tjahjo Kumolo, rencana kenaikan Gaji PNS sudah sejak tahun 2020 ini,
namun karena terkendala pandemi Covid-19, maka hal itu ditunda
sementara waktu.
Kemudian Tjahjo juga mengatakan, kenaikan
gaji PNS tersebut akan diberikan melalui tunjangan. Di mana, untuk
posisi ASN yang paling bawah akan mendapatkan kenaikan tunjangan minimal
Rp9 hingga Rp10 juta. "Insyaallah tahun depan, harusnya tahun ini
karena ada pandemi Covid-19, tunjungan ASN juga kita tingkatkan
maksimal. Jadi pegawai paling rendah ASN itu bisa minimal Rp9 hingga
Rp10 juta," ujar dia, Senin (28/12/2020).
Tjahjo
menegaskan, kenaikan tunjangan ASN tidak diikuti oleh kenaikan gaji
pokok. Hal itu karena ada skema yang diberikan pemerintah berupa
kenaikan dana pensiunan. Kenaikan dana pensiunan sudah dihitung oleh
pihak Kemenpan RB dengan PT TASPEN (Persero) atau Dana Tabungan dan
Asuransi Pegawai Negeri.
Selain peningkatan tunjangan kerja,
Tjahjo mengatakan pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan PT Taspen
(Persero) juga berupaya meningkatkan uang pensiun ASN.
Tim
Thursday, December 17, 2020
Kinerja Stabil, Tugu Insurance Gelar RUPS-LB Dan PUBEX 2020
Saturday, December 5, 2020
650 Batang Pohon Pepaya Milik Petani Pak Asmadi Di Rusak OTK
Saturday, November 14, 2020
UPAYA PENANGANAN COVID 19 DI WILAYAH KODIM 0208/AS
Monday, November 2, 2020
PMII Sumut Menyoroti Kebijakan Pemerintah Tentang Peningkatan Daya Saing UMKM
Thursday, October 29, 2020
Ngabalin Dukung IPJI Manfaatkan Uang Negara
Tuesday, October 27, 2020
Presiden Jokowi Tinjau Pengembangan Food Estate Hortikultura dan Bagikan Sertifikat Tanah di Humbahas
warnasumut.com - Humbang Hasundutan. Orang nomor 1 di Indonesia yaitu Presiden Joko Widodo tiba di Bandar Internasional Silangit, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara, Selasa (27/10/2020). Presiden bertolak ke Desa Riaria, Kabupaten Humbang Hasundutan.
Di lokasi tersebut, Presiden Joko Widodo akan meninjau perkembangan pembangunan kawasan lumbung pangan (food estate) baru yang nantinya akan dikembangkan pertanian modern berbasis hortikultura.
Sebelumnya, dua kali Presiden Jokowi telah berkunjung ke kawasan pembangunan lumbung pangan Nasional di Kalimantan Tengah. Kalau di Kalteng untuk padi dan singkong, maka di Sumut ini yang dikembangkan pada tahap awal adalah hortikultura.
Presiden RI Joko Widodo mengatakan Humbang Hasundutan dibangun sebuah kawasan hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, dan kentang di atas lahan seluas 215 hektare. Kita akan lihat hasilnya dua sampai 2,5 bulan mendatang.
"Lumbung pangan ini nantinya mencakup lahan seluas 30.000 hektare yang tersebar di sejumlah kabupaten di Sumatra Utara, yakni Humbang Hasundutan, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Pakpak Bharat", ungkapnya.
Presiden Jokowi juga memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat di Stadion Simangaronsang, Kecamatan Doloksanggul. Penerima sertifikat yang hadir sangat terbatas. Lantaran untuk menghindari kerumunan di tengah pandemik COVID-19.
"Saya menyerahkan 22.007 sertifikat hak atas tanah untuk rakyat. Termasuk di dalamnya 47 sertifikat untuk rumah ibadah, 1.236 sertifikat untuk aset dan barang milik negara, serta 87 sertifikat untuk bidang lahan di kawasan lumbung pangan di Humbang Hasundutan". tutur Presiden Jokowi.
Penyerahan sertifikat kali ini hanya dihadiri langsung oleh penerima dalam jumlah yang sangat terbatas. Sebagian besar penerima mengikutinya melalui konferensi video dari sejumlah titik di tempat terpisah.
Penerima lainnya akan hadir secara virtual. Selesai pembagian sertifikat, Presiden Jokowi dan rombongan akan kembali ke Jakarta. Rombongan yang ikut antara lain, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Thursday, September 17, 2020
Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tempe Terancam Gulung Tikar
Wednesday, July 29, 2020
Menjelang Lebaran Idul Adha, Harga Daging Sapi Di Medan Merangkak Naik
Monday, July 27, 2020
Nilai Bantuan BLT Dana Desa Turun Sebesar Rp.300.000 Per Bulan
Saturday, July 11, 2020
Polisi Tangkap Orang Mati Sebagai Tersangka Kasus Kebakaran Kapal Tangker Jag Leela
Saat ini kasusnya disebut-sebut terancam dihentikan. Sebab, walaupun polisi mengaku telah menetapkan seorang tersangka, namun tersangka dimaksud justru sudah meninggal dunia.
Tersangkanya satu orang, berinisial S," kata Kasubbid Penmas Polda Sumut AKBP MP Nainggolan, Selasa (7/7/2020).
Meski tersangka sudah meninggal dunia, polisi mengaku sedang melengkapi berkas perkaranya untuk diserahkan ke jaksa penuntut umum (JPU) di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejati Sumut).
Sayangnya, polisi tak menjelaskan lebih lanjut bagaimana status hukum bila tersangkanya sudah meninggal dunia.
Hanya saja, polisi mengatakan bahwa tersangka S yang sudah meninggal dunia dan tak jelas apa posisinya di kapal itu disangkakan Pasal 359 KUHPidana.S yang sudah meninggal dunia dianggap lalai, sehingga menyebabkan orang lain tewas.Bahkan, S diancam pidana lima tahun karena pasal tersebut.Penyidik sedang melengkapi berkas perkaranya," kata Nainggolan.
Sebagaimana diketahui, kapal tanker Jeg Leela tiba-tiba meledak saat diperbaiki di galangan kapal PT Waruna Kecamatan Belawan beberapa waktu lalu.
Atas kejadian itu, tujuh orang meninggal dan 22 orang lainnya mengalami luka-luka. Adapun ketujuh korban yang meninggal dunia di antaranya Imam Maulana (23) warga Jalan S Parman Kota Medan, M Nur Kasim Siregar (37) warga Hamparan Perak, Deliserdang.
Buchari (34) warga Labuhan Deli Medan Marelan, Iwan Setiawan Hasibuan (32) warga Kampung Kolam Kecamatan Belawan Kota Medan dan Sandi Nova (24) warga Kecamatan Medan Marelan Kota Medan.
Lalu, Bahtiar Asmawi Siregar (28) warga Hamparan Perak Deliserdang dan Iswondo (46) warga Jalan Prihatin Lingkungan 6 Kota Medan. (Rizky Zulianda)