-->

Iklan

Catatan Kecil Adek Rozak Berjuang Lawan Kangker Ganas

, Januari 11, 2021 WIB

warnasumut.com - Bandarlampung. Abdul Razak adalah siswa mandrasyah Ibtidaiyah Kampung Payung Makmur, Kecamatan Pubian, Kabupaten Lampungtengah.

Saat ini dia merintih menahan sakit yang luar biasa karena kanker ganas yang mulai menggerogoti seluruh tubuhnya. Bahkan kedua belah bola mata sudah tidak melihat akbibat dampak pennyakitnya. Pandangannya kini gelap  tidak bisa melihat lagi.


"Wak hidupkan lampu, gelab. Rozak nggak bisa melihat"kata rozak sambil menahan sakit.

Dia mulai merasakan sakit tepatnya dua tahun yang lalu. Kondisi kedua orang tua yang tidak mampu, salah satu faktor kurngnya pengibatan yang dilakukan terhadap rozak.

Eronisnya, saat mulai menderita sakit, tidak ada satupun aparat kampung yang peduli terhadap Rozak. Bahkan program pemerintah daerah jemput sakit pulang sehatpun terkesan isapan jempol, meski pemda Lamtemg sudah bannyak yang tau akan sakit Rozak.

Namun keadaan itu tidak membuat kedua orang tua Rizak putus asa. Mereka terus berjuang untuk kesembuhan putra pertamanya meski keterbatasan biaya.

Untuk bertahan hidup orang tua Rozak harus hutang kesana dan kemari dan menjual apa saja miliknya untuk berobat anaknya.

Sementara pennyakit kanker ganas terus menggerogoti putranya..bahkan rizak mulai mengeluarkan gumpalan2 darah segar dari mulut, hidung dan matanya.

Kepala abdul rozak juga mulai mbengkak. Bahkan benjolan dilehernya juga membesar. Setiap waktu rozak menjerit kesakitan. 

Beruntung ada donatur yang peduli atas derita rozak. Sudah satu bulan ini rozak mendapat perawatan di rumah sakut abdul muluk atas bantuan dari rumah singgah.

Abdul rozak kini terbaring tidak  berdaya di rumah sakit abdul muluk. Bahkan demi untuk kesembuhan dirinya, adeknya yang masih berumur dua tahun harus dititipkan tempat uwaknya atau kakak dari ayah rozak.

"Uwak rozak mau sekolah lagi. Uwak bilang sama pak bupati tolong saya bantu biaya berobat. Rozak mau main lagi sama temen2 rozak"kata rizak lirih smbil menahan sakit.

Kini rozak sudah dua kali mendapatkan pengobatan kemotrapi dari pihak rumah sakit. Rizak juga sempat kritis karena tidak mampu menahan sakit yng diderita.

"Saya hannya pasrah kak. Hannya pada Allah saat ini tempat saya memohon. Semoga anak saya diangkat semua pennyakitnya. Saya dan istri saya berjuang walau tak miliki uang untuk pengibatan. Sampai hari ini dari pemerintah daerah bahkan kepala kampung saya sendiri tidak ada perhatian sama sekali"Ujar M.Ismail, orng tua kandung Rozak.

Ismail berharab ada pihak2 dermawan yang bisa membantu untuk biaya pengibatan serta bertahan hidup dalam mendampingi anaknya selama pengobatan dirumah sakit.

"Saya sudah tidak bisa berbuat apa2. Saya hannya berharab ada orang baik yang mau bntu saya untuk pengibatan putra saya dan biaya kami selama merawat anak saya"pungkas Ismail dengan meneteskan air mata. (Red-WarSu)
Komentar

Tampilkan

Terkini